(RI) ~ Pasir Gendok, Mandala – Upaya pemenuhan gizi bagi peserta didik merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Menyadari hal tersebut, Yayasan Ijah Arif Walbarokah melalui program Dapur MBG terus meningkatkan kualitas pengelolaan makanan dengan mengedepankan standar pelayanan yang ketat dan terukur.
Dapur yang berlokasi di Pasir Gendok, Mandala, saat ini telah dinyatakan berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini mencakup seluruh aspek mulai dari proses pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi makanan kepada 3.494 siswa/i yang berada di bawah naungan MBG.
Sistem Pengolahan yang Terstandarisasi
Dalam operasionalnya, seluruh makanan dikemas secara rapi dengan standarisasi yang akurat. Setiap porsi yang dihasilkan telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak, sehingga bukan hanya kuantitas yang diperhatikan, tetapi juga kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya. Proses pengolahan dilakukan oleh tim dapur yang telah mendapatkan pelatihan khusus terkait keamanan pangan, higienitas, serta teknik pengemasan modern.
Penerapan SOP ini memastikan bahwa setiap hidangan yang sampai ke tangan siswa/i memiliki standar yang sama, baik dari sisi kebersihan maupun kandungan gizi. Hal ini sekaligus menjawab tantangan di era modern di mana isu gizi seimbang sangat penting bagi perkembangan generasi muda.
Manajemen Limbah yang Bertanggung Jawab
Tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, Yayasan Ijah Arif Walbarokah juga memperhatikan aspek lingkungan dalam pengelolaan dapurnya. Sisa hasil pengolahan makanan ditangani secara bertanggung jawab dengan langsung diangkut menuju Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Dengan demikian, dapur MBG tidak hanya bersih dan higienis, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan sekitar agar tetap sehat dan nyaman.
Komitmen Pimpinan Yayasan
Fauzi, selaku pimpinan Yayasan Ijah Arif Walbarokah, menegaskan bahwa keberadaan dapur MBG adalah bentuk komitmen yayasan dalam memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, khususnya pada aspek kesehatan anak.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin agar terciptanya pemenuhan gizi terhadap anak generasi penerus bangsa,” ujar Fauzi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari keberhasilan akademik, tetapi juga dari bagaimana yayasan mampu memastikan kebutuhan dasar siswa, termasuk kesehatan dan asupan gizi mereka, terpenuhi dengan baik.
Harapan dan Teladan bagi Lembaga Lain
Keberhasilan pengelolaan dapur MBG ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi lembaga pendidikan lain dalam menerapkan pola pengelolaan makanan yang sehat, higienis, serta ramah lingkungan. Dengan adanya dukungan penuh dari manajemen yayasan, ribuan siswa/i MBG kini dapat menikmati makanan bergizi secara konsisten setiap hari.
Langkah strategis ini tidak hanya membangun ketahanan gizi generasi penerus, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi nyata Yayasan Ijah Arif Walbarokah dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang sehat jasmani dan rohani.