Dua Persiapan Utama Menyambut Ramadhan
1. Persiapan Lahiriah
Persiapan ini mencakup segala aspek fisik dan material, seperti:
- Kesehatan Fisik: Menjaga pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup.
- Kebutuhan Logistik: Mempersiapkan bahan makanan sehat untuk sahur dan berbuka.
- Membersihkan Lingkungan: Menjaga kebersihan rumah dan masjid.
2. Persiapan Batiniah
Persiapan ini melibatkan aspek spiritual dan internal:
- Tazkiyatun Nafs (Pembersihan Diri): Memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an.
- Memperbaiki Hubungan Sosial: Meminta maaf dan menjalin hubungan harmonis dengan orang lain.
Tingkatan Puasa Menurut Imam Al-Ghazali
1. Shaumul Umum (Puasanya Orang Awam)
Tingkatan dasar puasa, yaitu hanya menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Ciri-ciri: Puasa sebatas rutinitas tanpa memperhatikan perbuatan seperti bergosip atau berbohong.
Upaya Peningkatan: Menjaga hati dan pikiran selama berpuasa.
2. Shaumul Khusus (Puasanya Orang Spesial)
Tingkatan ini lebih tinggi karena tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga menjaga anggota tubuh dari dosa.
- Mulut dijaga dari perkataan sia-sia.
- Mata dijaga dari melihat hal yang tidak halal.
- Tangan dan kaki dijaga dari tindakan maksiat.
- Jari-jemari dijaga dari menyebarkan konten negatif.
3. Shaumul Khususil Khusus (Puasanya Orang Istimewa)
Tingkatan tertinggi yang dicapai oleh para Nabi, shiddiqin, dan muqarrabin. Puasa mereka bukan sekadar menahan diri dari hal duniawi, tetapi juga dari segala bentuk pikiran yang dapat mengalihkan hati dari Allah.
- Hati selalu fokus pada akhirat.
- Pikiran dijaga agar tidak terganggu oleh urusan duniawi.
- Semua aktivitas didasarkan pada kecintaan kepada Allah.
Kesimpulan
Persiapan menyambut bulan Ramadhan memerlukan keseimbangan antara aspek lahiriah dan batiniah. Tingkatan puasa yang dirumuskan oleh Imam Al-Ghazali mengingatkan kita bahwa ibadah puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk mencapai kualitas ibadah yang lebih tinggi.
Sudahkah kita mempersiapkan diri ? Dimanakah tingkatan puasa kita selama ini ? Semoga tahun ini kita dapat menapaki tingkatan yang lebih tinggi dan menjadikan Ramadhan sebagai momen transformasi spiritual
Rekomendasi Buku bacaan : The Power Habit of Rasulullah