(RI) ~ OKP atau Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda merupakan wadah bagi generasi penerus bangsa untuk berkontribusi dalam kehidupan sosial dan demokrasi. OKP berperan dalam menciptakan pemuda yang solid dan kritis dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari masyarakat.
OKP yang memiliki badan hukum secara resmi diakui oleh pemerintah dan memiliki tujuan yang jelas sesuai dengan legalitasnya. Peran utamanya adalah membantu masyarakat serta menjadi pengawas kebijakan pemerintah agar tetap sejalan dengan kepentingan rakyat. Keberadaan OKP menunjukkan bahwa Indonesia menghargai organisasi kepemudaan, selama mereka berkontribusi secara positif. Meskipun pada masa Orde Baru, kebebasan berkumpul dalam OKP sempat dibatasi, kini ruang geraknya telah terbuka lebar.
Pertanyaan untuk para pembaca: Apakah kalian pernah bergabung dalam sebuah OKP ? Bagaimana pengalaman kalian dalam sistem pengkaderan? Mari simak kisah berikut ini dengan kepala dingin.
Sebuah Kisah dari Dunia OKP
(Pengarang cerita: Ela Nurlela)
“Hai sob, sebelum memulai kisahku, izinkan aku memperkenalkan diri. Sebut saja aku ‘A’, seorang perempuan yang pada tahun 2020 lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikan di salah satu universitas ternama. Masa awal kuliah begitu menyenangkan. Aku bertemu banyak teman yang sefrekuensi, yang membuat hari-hariku terasa menyenangkan.”
Setelah masa pengenalan kampus, aku diajak oleh kakak tingkat untuk bergabung dalam sebuah Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP). Mereka menjelaskan bahwa melalui OKP, aku dapat memperluas relasi serta memahami konsep Agent of Change, Agent of Control, dan Agent of Iron Stock. Aku tertarik dan akhirnya resmi menjadi anggota.