(RI) ~ Kasus Pencabulan di SD Negeri 2 Ciparasi, Lebak

Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Kali ini, seorang oknum guru
di SD Negeri 2 Ciparasi, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya sejak tahun 2019. Kasus ini baru terungkap pada Januari 2025 setelah salah satu korban memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

Korban melaporkan kejadian tersebut setelah mengalami rasa sakit di area intim. Orang tua yang curiga segera
menanyakan penyebabnya hingga akhirnya korban mengungkapkan perbuatan pelaku.

Tidak terima dengan kejadian ini, orang tua korban bersama masyarakat setempat melakukan penggerebekan di rumah pelaku pada Senin malam (15/01) sekitar pukul 20.00 WIB di Desa Ciparasi.

Pendapat Aktivis

Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Sobang, Kurniawan, memberikan tanggapan tegas terkait kasus ini.
“Saya menekankan agar aparatur penegak hukum memberikan sanksi seberat-beratnya terhadap pelaku. Tindakan ini
bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan,” ujarnya.

Setelah laporan pertama diterima, ibu korban segera melaporkan kasus ini kepada pihak sekolah. Pihak sekolah langsung melakukan investigasi internal dengan menghubungi orang-orang yang dekat dengan pelaku.

Hasilnya, sejumlah korban lain akhirnya berani mengungkap kejadian serupa yang mereka alami.

Menyikapi kasus ini, pihak sekolah segera melaporkan kejadian tersebut kepada salah satu anggota DPRD Kabupaten Lebak. Anggota DPRD tersebut langsung bertindak cepat dengan membawa kasus ini ke Polres Lebak untuk proses hukum lebih lanjut.

Sementara itu, Pergerakan Mahasiswa Sobang terus mendesak aparat penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman maksimal kepada pelaku agar kasus serupa tidak terulang.

Mereka juga menekankan pentingnya pengawasan ketat di lingkungan sekolah guna melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan seksual.

Evaluasi

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa perlindungan anak harus menjadi prioritas utama, khususnya di
lingkungan pendidikan.

Respons cepat dari kepolisian dan dukungan masyarakat sangat diperlukan agar keadilan bagi para korban dapat segera ditegakkan.

Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya edukasi mengenai hak-hak anak serta pemberdayaan mereka agar berani melaporkan kejadian yang merugikan.

Dengan meningkatnya kesadaran bersama, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di Kecamatan Sobang dan wilayah lainnya.