Ambil paku dan palu untuk menguatkan siku-siku layaknya simpul tandu yang diperuntukkan menggotong kita dalam mengarungi luasnya samudra, Bahtera Besar dan Megah tidak dibangun oleh seseorang yang kehilangan arah, Bahtera juga tidak akan berdiri tegak oleh orang yang lemah.
Tidak ada gerakan tambahan lagi selain memalu dan memahat agar semuanya terlaksana, waktu semakin menyempit, yakin bahwa air laut akan pasang dan badai segera datang yang siap menghantam. Mahluk yang hanya bergantung pada pendamping hidup yang jelas juga makhluk, mustahil tidak tenggelam ditelan lautan, makna sendirian sudah menjadi jalan keharusan.
Jangan mengobati luka dengan luka, yang dimana tangan telah legam mempasak tiang kokoh didalam Bahtera, tapi berharap seseorang datang untuk mengobatinya, jelas itu sikap yang keliru. Bangun saja kapal besar yang megah, maka laksana akan banyak pendamping yang ingin menumpang, untuk itu pastikan yang bisa menunggangi adalah pilihan yang bisa membantu mengangkat layar dan membaca peta di iringi navigator kompas yang akurat, bukan yang toto belaka.