Ruang Intelek
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
No Result
View All Result
Ruang Intelek
No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
Home TEORITIK

Mengenal Tuhan dengan Seyakin-yakinnya: Awaluddin

Distorsi Ruang Kehampaan

Ruang Intelek by Ruang Intelek
Mei 5, 2025
in TEORITIK
0
Mengenal tuhan

Mengenal tuhan

(RI) ~ Mengenal Tuhan dengan Seyakin-yakinnya, Awaluddin merupakan buku yang menjelaskan tentang sifat dua puluh yang wajib diketahui oleh kita selaku umat-Nya kepada Allah SWT.

Buku tersebut menjelaskan hal yang paling wajib atas manusia: mengenal Sang Khalik dengan keyakinan yang penuh, tanpa ada keraguan sedikit pun di dalamnya.

Dikutip dari buku sifat dua puluh bahwa: “Awwalu Wajibin ‘Alal-Insani, Huwa Ma’rifatullahi Bi-Istiqooni” (sumber: Kitab Zubad). Dengan insyaf dan sadar bahwa meyakini seyakin-yakinnya akan adanya Sang Pencipta.

Terkadang manusia lupa akan tugas sebenarnya diturunkan ke bumi, sehingga merasa hampa dan gundah dalam menjalankan rotasi siang dan malam—bukan lagi tentang ukhrawi, melainkan duniawi yang ditunjang hawa nafsu sehingga menjalar keimanan. Semakin dikejar maka semakin fana, karena tidak lain pondasi akan dasar dari sebuah bangunan yang rapuh, mudah digulingkan dengan terpaan angin.

Fundamental beragama menjadi terabaikan karena sibuknya mencari duniawi, mengejar yang tidak pasti dan mengabaikan yang sudah jelas akan terjadi. Semua ini bukan semata-mata menyerah dan pasrah terhadap ketentuan Yang Kuasa dengan bermalas-malasan di dalam kesunyian, melainkan keikhlasan dengan apa yang sudah dikehendaki tanpa ada bantahan walau sebesar biji sawi pun.

Teringat petuah leluhur dahulu yang menyatakan: “Kalau ngantuk jangan tidur, kalau lapar jangan makan,” ujarnya. Jelas ini sebuah makna akan usaha yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan, bukan lagi bersantai dan terlena dengan euforia semata.

Terombang-ambing dalam kehampaan maupun kegelisahan merupakan penyakit yang paling sakit dirasakan, karena hanya bisa diobati salah satunya dengan syukur. (Syekh Nawawi Al-Bantani)

Halal, haram, sunah, makruh, dan mubah jika sudah menjadi satu kewajaran dalam kata “zaman sekarang”, merupakan awal dari kehancuran dalam kesadaran akan hitoh yang sebenarnya harus ditegakkan.

Semua merasionalkan bahwa hal ini biasa terjadi, padahal kesalahan tetap menjadi musuh buta yang harus diperangi tanpa terkecuali.

Perzinahan, perjudian, mabuk-mabukan, perampokan, makanan yang diharamkan—semua sudah dilawan hingga tidak nampak adanya batasan. Kebebasan menjadi landasan bahwa kita manusia merdeka, jadi bebas melakukan segala hal. “Urus saja urusan kalian, yang terpenting tidak merugikan,” ujarnya (anonim). Membuat semakin yakin pentingnya ajaran tauhid yang kokoh untuk setiap langkahnya, agar tidak terjerumus dalam tirani kegelapan.

Rata-rata tertuju pada kebutuhan perut (Biologis) dan gaya tren yang semakin berkembang pesat (Kekinian). Namun, sangat disayangkan tidak diimbangi dengan ajaran keagamaan yang kental, sehingga menjadi laksana perbudakan zaman itu sendiri.

September Kelam yang Tak Pernah Usai

September Kelam yang Tak Pernah Usai

by Ruang Intelek
September 17, 2025
0

Jakarta, 1 September 2025. Malam itu, kantor kecil Lokataru Foundation masih terang. Delpedro Marhaen, seorang pejuang demokrasi, duduk di depan...

Dapur MBG Yayasan Ijah Arif Walbarokah Sudah Sesuai SOP

Dapur MBG Yayasan Ijah Arif Walbarokah Sudah Sesuai SOP

by Ruang Intelek
September 16, 2025
0

(RI) ~ Pasir Gendok, Mandala – Upaya pemenuhan gizi bagi peserta didik merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan...

Kepemimpinan Iqbal–Dinda: Menakar Visi, Misi, dan Arah Pembangunan NTB

Kepemimpinan Iqbal–Dinda: Menakar Visi, Misi, dan Arah Pembangunan NTB

by Ruang Intelek
September 10, 2025
0

Setiap warga Negara memiliki hak yang sama dalam menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi...

Menguak Tabir Gerakan Sosial: Tinjauan Kritis atas Teori Deception Warfare dalam Aksi Demonstrasi di Indonesia

Menguak Tabir Gerakan Sosial: Tinjauan Kritis atas Teori Deception Warfare dalam Aksi Demonstrasi di Indonesia

by Ruang Intelek
September 3, 2025
0

(RI) ~ Fenomena demonstrasi sebagai bentuk manifestasi dari gerakan sosial, sering kali dipahami sebagai ekspresi murni dari ketidakpuasan kolektif terhadap...

Tuntutan Rakyat Tertutup Framing Anarkis

Tuntutan Rakyat Tertutup Framing Anarkis

by Ruang Intelek
September 3, 2025
0

(RI) ~ Aksi unjuk rasa pada 30 Agustus di Nusa Tenggara Barat (NTB) bermula di Mapolda NTB dengan agenda utama...

Previous Post

PMII Sarolangun Kecam Rehabilitasi Rumah Dinas DPRD

Next Post

Ketua BEM STIT Mamba’ul Hikam PALI : Desak Evaluasi Program MBG

Ruang Intelek

Ruang Intelek

Next Post
Ketua BEM STIT Mamba’ul Hikam PALI : Desak Evaluasi Program MBG

Ketua BEM STIT Mamba'ul Hikam PALI : Desak Evaluasi Program MBG

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About
  • Privacy Police
  • T.O.S
  • Contact
  • Sitemap
  • Disclaimer

© 2025 By : Ruang Intelek

No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL

© 2025 By : Ruang Intelek