(RI) ~ Sejak dilantik, PC PMII Kota Mataram seolah berjalan tanpa kompas—tanpa visi yang jelas dan tanpa penyelesaian terhadap persoalan yang semestinya menjadi prioritas utama organisasi. Sejak awal hingga kini, berbagai masalah di tingkat rayon dan komisariat tak kunjung mendapatkan perhatian serius dari pengurus cabang. Upaya penyelesaian yang seharusnya dilakukan secara cepat dan tuntas justru terabaikan begitu saja.
Idealnya
Dalam dunia organisasi mahasiswa yang penuh dinamika dan idealisme, tentu semua aktivis mengharapkan kepemimpinan yang memiliki arah dan tujuan yang jelas terhadap horizontal maupun vertikanya. Namun sayangnya, kepemimpinan PC PMII Kota Mataram justru terkesan kehilangan arah untuk saat ini. Alih-alih fokus menyelesaikan permasalahan internal, pengurus cabang malah sibuk melakukan aksi demonstrasi yang menghabiskan energi tanpa persiapan yang matang. Tiga kali aksi telah digelar, namun semuanya berlangsung tanpa konsolidasi yang baik menjadikannya hanya sebagai panggung unjuk rasa tanpa substansi. Ini mencerminkan lemahnya manajemen dan komunikasi dalam tubuh organisasi.
Kondisivitas
Lebih buruk lagi, mencuat dugaan bahwa ada kepentingan untuk mencari “bohir” demi membiayai pelantikan. Hal ini semakin menimbulkan kecurigaan terhadap integritas pengurus cabang. Alih-alih memperjuangkan kepentingan organisasi dan kader, justru terlihat jelas adanya agenda terselubung yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Padahal, PMII seharusnya berdiri kokoh di atas nilai perjuangan, keadilan sosial, dan keberpihakan terhadap rakyat.