Spekulasi
Tak hanya itu, isu yang beredar juga menyebutkan bahwa Ketua Cabang PC PMII Kota Mataram tengah gencar melobi ke sana-sini demi mendapatkan posisi strategis di PKC. Ini bukan lagi soal organisasi—ini soal ambisi pribadi yang mengorbankan idealisme serta semangat juang yang menjadi fondasi utama PMII. Organisasi yang lahir dari semangat kolektivitas dan perjuangan kini terjerumus ke dalam permainan kekuasaan yang tidak sehat.
Faktual
Dalam situasi seperti ini, tidak ada pilihan lain selain menuntut pertanggungjawaban dari Ketua Cabang. Tuntutan ini bukan semata-mata bentuk kekecewaan, tetapi juga merupakan langkah untuk menghentikan kerusakan yang lebih jauh dalam tubuh organisasi.
Permohonan
“Kepada Ketua Cabang surat terbuka untuk melakukan pengunduran diri secara terhormat jika memang merasa tak mampu membawa organisasi ini ke arah yang ulil albab, jika tidak, biarkan organisasi menilai secara tegas dan tanpa ragu untuk mencopot mu demi kebaikan bersama”ujar Hawari salah satu kader PMII Kota Mataram.
Moralitas
PMII adalah milik kita semua. Saat ini, kita butuh pemimpin yang mampu memberi arah yang jelas dan tegas, bukan pemimpin yang terjebak dalam ambisi pribadi dan lobi-lobi kekuasaan. Kita butuh perubahan. Dan perubahan itu harus dimulai dari kesadaran bahwa kepentingan kolektif jauh lebih penting daripada kepentingan individu.
Harapan
Mari kita kembali pada tujuan utama PMII: mewujudkan cita-cita perjuangan yang luhur demi bangsa dan negara. Jika Ketua Cabang tidak mampu memenuhi tanggung jawab ini, maka sudah saatnya kita bertindak—demi menyelamatkan masa depan PMII Kota Mataram.
Baca Juga : Rekomendasi Buku Untuk Kamu Yang Lelah Dan Hampir Menyerah