(RI) ~ Dalam struktur akademik sebuah fakultas terdapat pemimpin dan penanggung jawab yang biasa disebut Dekan. Di bawah Dekan, terdapat wakil-wakil Dekan yang bertanggung jawab dalam membantu pelaksanaan tugas, yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
Pemilihan wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni di Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Universitas Mataram merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Wakil dekan 3 memiliki tanggung jawab yang luas, termasuk menciptakan lingkungan akademis yang mendukung pertumbuhan mahasiswa dan memfasilitasi hubungan antara alumni dan institusi. Pemilihan ini penting karena wakil dekan 3 akan menjadi jembatan antara mahasiswa dan manajemen fakultas, memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan mahasiswa terwakili dalam pengambilan keputusan.
Dengan tantangan yang semakin kompleks di dunia pendidikan, seperti meningkatnya tuntutan akademik dan kebutuhan untuk menciptakan ruang inklusif, sosok wakil dekan 3 yang memiliki visi dan kemampuan kepemimpinan yang baik sangat di butuhkan.
Universitas Mataram, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik di NTB, memiliki tanggung jawab penting dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian sosial.
Peran wakil dekan 3 di Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik sangat strategis. Mereka diharapkan mampu mengelola fakultas dengan baik, mengembangkan kurikulum yang relevan, dan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sejalan dengan kebutuhan mahasiswa.
Tantangan yang dihadapi oleh wakil dekan tidakla ringan, mengingat dinamika sosial, politik, dan teknologi yang terus berkembang. Oleh karena itu, penting untuk mendefinisikan sosok ideal yang dapat memenuhi ekspektasi tersebut.
Dalam era informasi yang cepat, kompetensi akademis saja tidak cukup; dibutuhkan juga kemampuan kepemimpinan yang inspiratif, pemahaman hukum yang mendalam, dan komitmen terhadap program yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Di balik harapan yang besar tentang sosk ideal menjadi wakil dekan 3 bidang kemahasiswaan dan alumni, ada khawatiran proses pemilihan terselubung kuasa Dekan, keterlibatan mahasiswa yang minim menjadi salah satu faktor kekhawatiran ini bisa saja terjadi.
Pilwadek pada akhirnya bukan perkara siapa yang memiliki kompetensi lebih ataupun unggul, akan tetapi siapa saja yang dekat dengan Dekan dan Rektor, Terlebih lagi Pilrek akan segera terlaksana ada ketakutan di kalangan mahasiswa ada relasi kuasa Dekan dan kepentingan elit Rektorat untuk meloloskan pemberkasan.