Ruang Intelek
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
No Result
View All Result
Ruang Intelek
No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL
Home HOT

PILWADEK III FHISIP UNRAM: Proses Demokrasi Yang Tidak Transparansi

Ruang Intelek by Ruang Intelek
Juni 3, 2025
in HOT
0

(RI) ~ Mataram, Proses pemilihan Wakil Dekan III Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Politik (FHISIP) Universitas Mataram tengah menjadi perhatian di kalangan civitas akademika. Namun sayangnya, bukan karena gagasan para calon yang mengemuka atau semangat partisipatif yang menggelora, melainkan karena prosesnya yang dinilai tertutup, senyap, dan jauh dari prinsip transparansi yang semestinya menjadi roh demokrasi kampus.

Salah satu titik persoalan yang menimbulkan polemik adalah pengunduran diri mendadak sekretaris panitia pemilihan, yang kemudian secara mengejutkan ikut mendaftarkan diri sebagai calon pada hari terakhir perpanjangan masa pendaftaran. Tindakan tersebut memang tidak serta-merta melanggar aturan formal. Namun, dari sisi etika, langkah tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas dan keadilan proses pemilihan.

Sebagai bagian dari panitia, yang bersangkutan memiliki akses terhadap informasi dan dinamika internal yang tidak dimiliki calon lain. Hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang serius. Demokrasi yang sehat tidak hanya menuntut kepatuhan terhadap prosedur, tetapi juga harus dilandasi oleh keadilan moral dan kesetaraan kesempatan bagi semua pihak yang berkontestasi.

Situasi ini juga menyoroti lemahnya keterbukaan dari pihak dekanat selaku pemegang otoritas struktural di tingkat fakultas. Minimnya sosialisasi terkait pembentukan panitia, ketiadaan publikasi informasi tahapan pemilihan, serta keterlibatan civitas akademika yang sangat terbatas menunjukkan adanya defisit partisipasi dalam proses yang semestinya inklusif. Pertanyaan pun mencuat: mengapa proses demokrasi kampus yang seharusnya transparan justru dijalankan dalam ruang sempit dan tertutup?

Kampus, sebagai pusat pendidikan dan pengembangan nilai-nilai luhur, memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam menjunjung tinggi demokrasi. Pemilihan pejabat struktural seperti Wakil Dekan bukan semata rutinitas administratif, melainkan cerminan kualitas tata kelola lembaga pendidikan tinggi itu sendiri. Maka dari itu, segala bentuk praktik yang menjauh dari asas keterbukaan, keadilan, dan akuntabilitas harus dikritisi dan diluruskan.

Demokrasi kampus yang sejati menuntut lebih dari sekadar pemenuhan prosedur. Ia membutuhkan ruang dialog, partisipasi aktif, dan komitmen terhadap etika publik. Tidak boleh ada ruang gelap dalam proses yang semestinya menjadi terang benderang. Hanya dengan itulah kampus dapat terus menjadi tempat subur bagi tumbuhnya nilai-nilai demokrasi yang otentik dan bermartabat.

September Kelam yang Tak Pernah Usai

September Kelam yang Tak Pernah Usai

by Ruang Intelek
September 17, 2025
0

Jakarta, 1 September 2025. Malam itu, kantor kecil Lokataru Foundation masih terang. Delpedro Marhaen, seorang pejuang demokrasi, duduk di depan...

Dapur MBG Yayasan Ijah Arif Walbarokah Sudah Sesuai SOP

Dapur MBG Yayasan Ijah Arif Walbarokah Sudah Sesuai SOP

by Ruang Intelek
September 16, 2025
0

(RI) ~ Pasir Gendok, Mandala – Upaya pemenuhan gizi bagi peserta didik merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan...

Kepemimpinan Iqbal–Dinda: Menakar Visi, Misi, dan Arah Pembangunan NTB

Kepemimpinan Iqbal–Dinda: Menakar Visi, Misi, dan Arah Pembangunan NTB

by Ruang Intelek
September 10, 2025
0

Setiap warga Negara memiliki hak yang sama dalam menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi...

Menguak Tabir Gerakan Sosial: Tinjauan Kritis atas Teori Deception Warfare dalam Aksi Demonstrasi di Indonesia

Menguak Tabir Gerakan Sosial: Tinjauan Kritis atas Teori Deception Warfare dalam Aksi Demonstrasi di Indonesia

by Ruang Intelek
September 3, 2025
0

(RI) ~ Fenomena demonstrasi sebagai bentuk manifestasi dari gerakan sosial, sering kali dipahami sebagai ekspresi murni dari ketidakpuasan kolektif terhadap...

Previous Post

P3A Jaya Mandiri Gelar FGD untuk Perkuat Ketahanan Pangan Desa

Next Post

Presma BEM UNRAM : Stop Perampokan Ekologi di Tanah Papua

Ruang Intelek

Ruang Intelek

Next Post
Presma BEM UNRAM : Stop Perampokan Ekologi di Tanah Papua

Presma BEM UNRAM : Stop Perampokan Ekologi di Tanah Papua

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About
  • Privacy Police
  • T.O.S
  • Contact
  • Sitemap
  • Disclaimer

© 2025 By : Ruang Intelek

No Result
View All Result
  • HOME
  • SHOP
  • HOT
  • OPINI
  • POPULER
  • TEORITIK
  • TUTORIAL

© 2025 By : Ruang Intelek