Rekomendasi Buku Sayangi Dirimu Berhenti Menyenangkan Semua Orang

Buku Sayangi Dirimu, Berhenti Menyenangkan Orang Lain adalah salah satu bacaan yang membuka mata saya tentang pentingnya mencintai diri sendiri tanpa merasa bersalah. Isinya bukan hanya sekadar nasihat motivasional yang mengawang-awang, tapi lebih seperti ajakan jujur untuk menengok ke dalam diri dan mulai berkata “cukup” pada kebiasaan mengorbankan kebahagiaan sendiri demi validasi orang lain.

SKU: 3 Kategori:

Deskripsi

Ulasan Pribadi :

Buku Sayangi Dirimu, Berhenti Menyenangkan Semua Orang merupakan salah satu bacaan yang membuka mata saya tentang pentingnya mencintai diri sendiri tanpa merasa bersalah. Isinya bukan hanya sekadar nasihat motivasional yang mengawang-awang, tapi lebih seperti ajakan jujur untuk menengok ke dalam diri dan mulai berkata “cukup” pada kebiasaan mengorbankan kebahagiaan sendiri demi validasi orang lain.

Yang paling saya sukai dari buku ini adalah gaya bahasanya yang sederhana dan membumi. Penulis seperti mengajak ngobrol, bukan menggurui. Banyak bagian yang membuat saya merasa “tertampar halus” karena saya pun sering terjebak dalam keinginan untuk selalu tampil baik di mata orang lain, padahal secara batin merasa lelah dan kosong.

Setiap bab disusun dengan rapi dan punya fokus yang jelas, mulai dari bagaimana kebiasaan menyenangkan orang lain terbentuk sejak kecil, sampai bagaimana kita bisa perlahan-lahan belajar berkata “tidak” tanpa merasa jahat. Diselingi dengan kisah nyata dan refleksi pribadi, buku ini terasa sangat relatable.

Bukan cuma menyadarkan, buku ini juga memberikan strategi praktis: bagaimana menetapkan batasan, bagaimana mengenali emosi diri, dan bagaimana membangun keberanian untuk jadi diri sendiri. Bacaan ini sangat cocok untuk siapa pun yang merasa sering “mengalah” hanya demi menjaga hubungan, meski diri sendiri yang terluka.

Kesimpulan:

Buku ini bukan sekadar self-help biasa. Ia adalah panggilan untuk mulai berdamai dengan diri sendiri. Cocok untuk kamu yang sedang dalam proses healing, atau sekadar ingin hidup lebih jujur dan otentik. Setelah membaca, saya jadi lebih berani menolak tanpa merasa bersalah, dan mulai belajar bahwa menyayangi diri bukan bentuk egois—melainkan bentuk tanggung jawab.

Rating Pribadi: 4.5/5