(RI) ~ Tari merupakan salah satu karya seni yang dibuat untuk menghibur dan melestarikan budaya. Pada umumnya, setiap daerah terutama di Indonesia mempunyai ciri khasnya masing-masing pada saat dipertunjukkan.
Sejarah Dunia
Ditarik dari sejarah yang ditukil dari Wikipedia, bahwa pertunjukan ini sudah ada sejak zaman Prasejarah, yang mana dilakukan pada saat ritual keagamaan dan upacara adat dalam mengkomunikasikan diri. Tujuannya untuk memulai peperangan, penyembuhan, meminta hujan, yang diilhami gerakannya oleh alam sekitar.
Dikutip dari International Dance Day, bahwa Hari Tari Sedunia ditetapkan pada 29 April, yang mana diambil dari hari ulang tahun Jean-Georges Noverre (1727–1810), yang menciptakan seni pertunjukan balet modern. Ketetapan ini dibuat dengan dalih melintasi semua batasan politik, perbedaan etnis, dan mempersatukan bangsa tanpa adanya perbedaan.
Sejarah Kabupaten Lebak
Merujuk pada salah satu wilayah Kabupaten Lebak dari situs website resminya Direktorat Jenderal Kebudayaan, bahwa dogdog lojor merupakan akar dari kesenian yang sudah ada sejak lama yang kini menjadi warisan budaya. Kesenian ini adalah kebudayaan dari masyarakat Baduy Desa Kanekes, Kecamatan Lewidamar, yang harus dibanggakan.
Penari Kabupaten Lebak
Tim media ruangintelek.com mewawancarai salah satu penari sekaligus pengurus sanggar tari yang aktif di Cilangkap, Kabupaten Lebak, Aulia Tri Yanti, yang pada Hari Tari mengungkapkan rasa bangga terhadap kebudayaan kita sendiri serta ingin terus melestarikannya di tengah masyarakat yang digemparkan dengan pengaruh modernisasi yang pesat.
“Semoga lewat budaya kita mempunyai irama yang sama, dan membawa kedamaian bagi seluruh etnis hingga tidak ada lagi perbedaan yang membuat pertikaian, karena pasalnya seni tari mampu mempersatukan perbedaan,” ujarnya.
Harapan untuk Kedepannya
Peran pemuda dan pemudi dalam menggemari seni tari ini patut diapresiasi dan didukung oleh semua elemen, terutama pemerintah, dalam menunjang fasilitas yang sesuai dan komplit. Tidak ada lagi keterbatasan ketika melaksanakan pertunjukan. Namun, perlu diingat hasil tidak akan diperoleh jika tidak ada proses, jadi upaya yang dilakukan berupa dukungan harus dimulai pada saat latihan.
Tentu, dari setiap aktivitas yang produktif di era saat ini, khususnya di bidang kesenian tari yang sejujurnya sudah hampir punah karena adanya tren zaman yang menyerang konsep dan pemikiran bahwa pertunjukan tersebut dianggap kuno, padahal tidak sama sekali. Dukungan secara aksi nyata diperlukan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada. Jangan biarkan punah dan diluluhlantakkan oleh kebudayaan asing yang entah berantah.