“Seorang mahasiswa bernama ‘A’ ingin mencalonkan diri sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampusnya. Secara personal, ia memenuhi persyaratan, tetapi ia tidak memiliki basis massa yang kuat seperti kandidat lain yang didukung oleh berbagai UKM dan OKP. Akibatnya, ‘A’ kesulitan bersaing dan akhirnya kalah.”
Kisah ini menunjukkan pentingnya organisasi dan jaringan dalam membangun kekuatan serta mencapai tujuan.
Sistem Organisasi
Organisasi secara mendasar terbagi menjadi dua sistem:
- Sistem Instruksi: Organisasi yang berjalan berdasarkan perintah mutlak dari pemimpin, tanpa adanya musyawarah.
- Sistem Demokrasi: Organisasi yang menjalankan kebijakan berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama.
Bahaya Sistem Instruksi: Sistem ini cenderung otoriter dan mutlak. Tidak ada ruang untuk menolak perintah, bahkan jika perintah tersebut bersifat negatif.
Ilustrasi Organisasi dengan Sistem Instruksi
“Dhanzo Shimura, seorang ninja dari Konoha, memimpin organisasi ‘Nei’. Organisasi ini sangat tertutup dan kejam, serta menerapkan sistem instruksi yang mutlak. Anggotanya harus mematuhi semua perintah, bahkan jika itu berisiko nyawa. Dhanzo juga membuat segel di lidah anggota agar mereka tidak bisa membangkang.”
Apakah ada organisasi seperti ‘Nei’ di dunia nyata? Jika ada, bagaimana dampaknya terhadap masyarakat?
Bahaya Sistem Demokrasi
Meskipun demokrasi memberikan kebebasan dan kesetaraan, organisasi dengan tujuan yang salah bisa menjadi ancaman besar.
Ilustrasi Organisasi dengan Sistem Demokrasi
“Dalam anime One Piece, Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Luffy menggunakan sistem demokrasi untuk mencapai perdamaian. Namun, jika sistem ini digunakan oleh organisasi dengan tujuan jahat, maka dampaknya bisa sangat berbahaya.”
Kesimpulan
Organisasi dapat menjadi kekuatan besar, baik untuk kebaikan maupun keburukan. Bahaya organisasi bukan hanya terletak pada sistem yang digunakan, tetapi pada tujuan dan orang-orang di dalamnya.

